Dalam Ruangan Kesehatan edisi pekan ini akan kami bicarakan penyakit asma.
Beberapa penderita asma lebih sering terbebas dari gejala dan hanya mengalami serangan serangan sesak nafas yang singkat dan ringan.
Penderita lainnya hampir selalu mengalami batuk dan mengi serta mengalami serangan hebat setelah menderita suatu infeksi virus. Menangis atau tertawa keras juga bisa menyebabkan timbulnya gejala.
Gejala asma dapat terjadi secara tiba-tiba ditandai dengan nafas yang berbunyi, batuk dan sesak nafas. Pada suatu waktu, juga terjadi secara perlahan dengan gejala yang secara bertahap semakin memburuk.
Penyakit asma terjadi karena penyempitan, peradangan dan konstriksi otot bronkus.
Pada kedua keadaan tersebut, yang pertama kali dirasakan oleh seorang penderita asma adalah sesak nafas, batuk atau rasa sesak di dada. Keadaan itu dapat berlangsung dalam beberapa menit atau bisa berlangsung sampai beberapa jam, bahkan selama beberapa hari.
Gejala awal pada anak-anak bisa berupa rasa gatal di dada atau di leher. Batuk kering di malam hari atau ketika melakukan olah raga juga bisa merupakan suatu gejala. Selama terserang penyakit itu, sesak nafas bisa menjadi semakin berat, sehingga timbul rasa cemas. Sebagai reaksinya, penderita juga akan mengeluarkan banyak keringat.
Ketika penyakitnya sangat berat, penderita menjadi sulit untuk berbicara karena sesaknya sangat hebat.
Kebingungan, keadaan kesadaran yang menurun, di mana penderita seperti tidur lelap, tetapi dapat dibangunkan sebentar kemudian segera tertidur kembali dan kulit tampak kebiruan merupakan pertanda bahwa persediaan oksigen penderita sangat terbatas dan perlu segera dilakukan pengobatan.
Kadang-kadang beberapa kantong udara di paru-paru bisa pecah dan menyebabkan udara terkumpul di sekitar organ dada. Hal ini akan memperburuk sesak yang dirasakan oleh penderita.
Diagnosa Penyakit Asma
Menentukan faktor pemicu asma memang tidak mudah, maka, diagnosis ditegakkan berdasarkan gejalanya yang khas. Pemeriksaan spirometri juga digunakan untuk menilai beratnya penyumbatan saluran udara dan untuk memantau pengobatan.
Saat anda mendatangi dokter untuk konsultasi, dokter pasti akan menanyakan mengenai riwayat kesehatan keluarga anda yaitu apakah ada salah seorang anggota keluarga anda yang menderita asma?
Pertanyaan ini akan mendukung pendapat dokter untuk melakukan test fungsi paru anda atau test pernafasan untuk menyakinkan hasil pemeriksaan sebelum dokter memberikan resep, obat-obatan dan terapi kepada anda.
Test fungsi saluran pernafasan digunakan untuk mengukur kemampuan bernafas anda. Hasil pemeriksaan rontgen paru dapat memperlihatkan jika ada sumbatan pada saluran pernafasan yang merupakan indikasi asma.
Musim dingin dan hawa dingin merupakan musim rawan bagi penderita asma. Penderita asma kalau muncul gejala alergik dianjurkan mengenakan pakaian produk katun.
Pakar mengatakan bahwa kebanyakan penderita asma terdapat gejala alergik atau radang hidung alergik, begitu menyentuh materi alergik segera muncul gejala bersin, hidung meler, hidung gatal, mata gatal dan mata berair. Misalnya, pakaian dalam dari bahan wool, pakaian dari kulit bulu binatang serta dari bahan serat kimia, semuanya mudah memicu alergik dan urticaria, dan mengakibatkan kambuhnya penyakit asma.
Pakar mengatakan, penderita asma biasanya perlu memperhatikan latihan jasmani agar tahan menghadapi hawa dingin serta memelihara perasaan yang senang. Di waktu kumatnya penyakit asma, penderita dianjurkan kurang mengkonsumsi kacang-kacangan, kentang, ubi rambat dan lain sebagainya, karena makanan tersebut kurang mudah diserap dan menimbulkan kembung perut sehingga menekan rongga dada dan menganggu saluran napas.
Pakar menjelaskan, anak-anak di antara usia 3 hingga 10 tahun mudah mengidap asma, maka, paling baik di musim panas dan hawa panas sering berolahraga agar tahan menghadapi suhu lingkungan yang dingin dalam rangka mencegah kumatnya gejala penyakit asma.
Pakar menjelaskan, penyakit asma anak-anak merupakan penyakit umum dan sangat rawan di musim dingin. Pada waktu itu, penderita sejenis sangat peka terhadap udara dingin dan mudah kena penyakit, maka, begitu mereka masuk angin sering muncul gejala batuk, membatukkan dahak, sesak dada, sesak napas, yang berat dapat mengalami gangguan saluran napas.
Mengenai penyakit asma alergik, pakar mengatakan bahwa banyak orang kurang mengenal gejala tersebut, banyak penderita sejenis didiagnosa salah sebagai radang saluran napas dan radang paru-paru dan tidak menerima pengobatan tepat waktu dan efektif.
Pakar menganjurkan, penderita asma anak-anak perlu mengadakan latihan tahan dingin secara berencana dan bertahap pada hawa panas dalam rangka menambah kemampuan tubuh melawan hawa dingin dan mencegah kumatnya penyakit asma. Langkah konkretnya termasuk secara bertahap menambah pakain, dengan layak menyentuh air dingin serta setiap hari mengadakan latihan fisik seperti lari di pagi hari.
Penderita asma musiman dapat lebih awal mengkonsumsi obat yang memadai.
Pakar menunjukkan, dewasa ini, dalam klinis pengobatan masih belum terdapat metode penyembuhan penyakit asma, tapi penderita asma musiman perlu lebih awal mengkonsumsi obat berdasarkan petunjuk dokter dan mengadakan lebih awal intervensi pengobatan. Misalnya, lebih awal tiga bulan penggunaan obat. Selain itu, penderita asma yang alergik terhadap debu dan serbuk bunga dianjurkan untuk menjauhi sumber alergi tersebut.
Beberapa penderita asma lebih sering terbebas dari gejala dan hanya mengalami serangan serangan sesak nafas yang singkat dan ringan.
Penderita lainnya hampir selalu mengalami batuk dan mengi serta mengalami serangan hebat setelah menderita suatu infeksi virus. Menangis atau tertawa keras juga bisa menyebabkan timbulnya gejala.
Gejala asma dapat terjadi secara tiba-tiba ditandai dengan nafas yang berbunyi, batuk dan sesak nafas. Pada suatu waktu, juga terjadi secara perlahan dengan gejala yang secara bertahap semakin memburuk.
Penyakit asma terjadi karena penyempitan, peradangan dan konstriksi otot bronkus.
Pada kedua keadaan tersebut, yang pertama kali dirasakan oleh seorang penderita asma adalah sesak nafas, batuk atau rasa sesak di dada. Keadaan itu dapat berlangsung dalam beberapa menit atau bisa berlangsung sampai beberapa jam, bahkan selama beberapa hari.
Gejala awal pada anak-anak bisa berupa rasa gatal di dada atau di leher. Batuk kering di malam hari atau ketika melakukan olah raga juga bisa merupakan suatu gejala. Selama terserang penyakit itu, sesak nafas bisa menjadi semakin berat, sehingga timbul rasa cemas. Sebagai reaksinya, penderita juga akan mengeluarkan banyak keringat.
Ketika penyakitnya sangat berat, penderita menjadi sulit untuk berbicara karena sesaknya sangat hebat.
Kebingungan, keadaan kesadaran yang menurun, di mana penderita seperti tidur lelap, tetapi dapat dibangunkan sebentar kemudian segera tertidur kembali dan kulit tampak kebiruan merupakan pertanda bahwa persediaan oksigen penderita sangat terbatas dan perlu segera dilakukan pengobatan.
Kadang-kadang beberapa kantong udara di paru-paru bisa pecah dan menyebabkan udara terkumpul di sekitar organ dada. Hal ini akan memperburuk sesak yang dirasakan oleh penderita.
Diagnosa Penyakit Asma
Menentukan faktor pemicu asma memang tidak mudah, maka, diagnosis ditegakkan berdasarkan gejalanya yang khas. Pemeriksaan spirometri juga digunakan untuk menilai beratnya penyumbatan saluran udara dan untuk memantau pengobatan.
Saat anda mendatangi dokter untuk konsultasi, dokter pasti akan menanyakan mengenai riwayat kesehatan keluarga anda yaitu apakah ada salah seorang anggota keluarga anda yang menderita asma?
Pertanyaan ini akan mendukung pendapat dokter untuk melakukan test fungsi paru anda atau test pernafasan untuk menyakinkan hasil pemeriksaan sebelum dokter memberikan resep, obat-obatan dan terapi kepada anda.
Test fungsi saluran pernafasan digunakan untuk mengukur kemampuan bernafas anda. Hasil pemeriksaan rontgen paru dapat memperlihatkan jika ada sumbatan pada saluran pernafasan yang merupakan indikasi asma.
Musim dingin dan hawa dingin merupakan musim rawan bagi penderita asma. Penderita asma kalau muncul gejala alergik dianjurkan mengenakan pakaian produk katun.
Pakar mengatakan bahwa kebanyakan penderita asma terdapat gejala alergik atau radang hidung alergik, begitu menyentuh materi alergik segera muncul gejala bersin, hidung meler, hidung gatal, mata gatal dan mata berair. Misalnya, pakaian dalam dari bahan wool, pakaian dari kulit bulu binatang serta dari bahan serat kimia, semuanya mudah memicu alergik dan urticaria, dan mengakibatkan kambuhnya penyakit asma.
Pakar mengatakan, penderita asma biasanya perlu memperhatikan latihan jasmani agar tahan menghadapi hawa dingin serta memelihara perasaan yang senang. Di waktu kumatnya penyakit asma, penderita dianjurkan kurang mengkonsumsi kacang-kacangan, kentang, ubi rambat dan lain sebagainya, karena makanan tersebut kurang mudah diserap dan menimbulkan kembung perut sehingga menekan rongga dada dan menganggu saluran napas.
Pakar menjelaskan, anak-anak di antara usia 3 hingga 10 tahun mudah mengidap asma, maka, paling baik di musim panas dan hawa panas sering berolahraga agar tahan menghadapi suhu lingkungan yang dingin dalam rangka mencegah kumatnya gejala penyakit asma.
Pakar menjelaskan, penyakit asma anak-anak merupakan penyakit umum dan sangat rawan di musim dingin. Pada waktu itu, penderita sejenis sangat peka terhadap udara dingin dan mudah kena penyakit, maka, begitu mereka masuk angin sering muncul gejala batuk, membatukkan dahak, sesak dada, sesak napas, yang berat dapat mengalami gangguan saluran napas.
Mengenai penyakit asma alergik, pakar mengatakan bahwa banyak orang kurang mengenal gejala tersebut, banyak penderita sejenis didiagnosa salah sebagai radang saluran napas dan radang paru-paru dan tidak menerima pengobatan tepat waktu dan efektif.
Pakar menganjurkan, penderita asma anak-anak perlu mengadakan latihan tahan dingin secara berencana dan bertahap pada hawa panas dalam rangka menambah kemampuan tubuh melawan hawa dingin dan mencegah kumatnya penyakit asma. Langkah konkretnya termasuk secara bertahap menambah pakain, dengan layak menyentuh air dingin serta setiap hari mengadakan latihan fisik seperti lari di pagi hari.
Penderita asma musiman dapat lebih awal mengkonsumsi obat yang memadai.
Pakar menunjukkan, dewasa ini, dalam klinis pengobatan masih belum terdapat metode penyembuhan penyakit asma, tapi penderita asma musiman perlu lebih awal mengkonsumsi obat berdasarkan petunjuk dokter dan mengadakan lebih awal intervensi pengobatan. Misalnya, lebih awal tiga bulan penggunaan obat. Selain itu, penderita asma yang alergik terhadap debu dan serbuk bunga dianjurkan untuk menjauhi sumber alergi tersebut.
Comments :
0 komentar to “gejala penyakit asma dan diagnosa”
Posting Komentar